SAMPIT – Dalam momen peringatan Hari Pancasila 2023 ini, Dinas Pendidikan (Disdik) Kotawaringin Timur (Kotim) mengajak seluruh elemen dalam dunia pendidikan untuk menguatkan komitmen dalam mewujudkan pelajar pancasila.
“Masa depan serta kemajuan bangsa Indonesia, tidak hanya terletak dari kecerdasan yang dimiliki oleh generasi muda, namun juga harus diimbangi dengan karakter yang baik. Untuk itu, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mendukung visi dan misi Presiden untuk mewujudkan Indonesia Maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian melalui terciptanya Pelajar Pancasila,” kata Plt Kepala Dinas Pendidikan Kotim, M Irfansyah, Kamis 1 Juni 2023.
Lanjutnya, ada enam ciri atau karakter pelajar pancasila, yakni Beriman, Bertakwa Kepada Tuhan YME, dan Berakhlak Mulia. Pelajar Pancasila diharapkan memiliki spiritualitas yang tinggi, sehingga dapat menerapkan segala nilai-nilai baik sesuai dengan ajaran agama dalam kehidupannya sehari-hari.
“Kemudian Berkebhinekaan Global. Nilai pancasila dan Bhineka Tunggal Ika wajib menjadi nilai yang dipegang bersama oleh seluruh masyarakat Indonesia termasuk para pelajar. Bukan hanya dengan sesama bangsa Indonesia, melainkan juga ketika berhadapan dengan bangsa atau kultur negara lain,” jelasnya.
Salah satu nilai penting yang juga dijunjung oleh bangsa Indonesia, yakni gotong royong. Pelajar Pancasila akan mampu melakukan kegiatan bersama-sama dengan suka rela, agar kegiatan tersebut terasa lebih lancar, mudah, dan ringan.
“Selanjutnya, kemandirian juga merupakan kunci penting dalam menjalani kehidupan. Meski mampu menjalankan sesuatu dengan gotong royong, tetapi Pelajar Pancasila akan mampu menyelesaikan suatu pekerjaan dengan baik dan penuh tanggung
jawab secara mandiri,” ungkapnya.
Sementara untuk, lanjut M. Irfansyah, dalam menghadapi kompetisi global seperti saat ini dan masa mendatang, maka kemampuan bernalar kritis sangat diperlukan. Serta untuk menciptakan berbagai penemuan inovatif di masa depan diperlukan kreativitas yang tinggi.
“Tidak hanya sekedar menemukan gagasan-gagasan baru, sebuah inovasi diharapkan juga bermakna, bermanfaat, dan membawa dampak bagi masyarakat. Pelajar Pancasila akan dapat mengasah kreativitas dengan menerapkan pemikiran kritis yang kemudian diolah menjadi inovasi baru,” pungkasnya.(S1).