SAMPIT – Komisi Pemberantasan Korupsi Republik Indonesia (KPK RI) ingatkan tidak memfasilitasi pergerakan sinar fajar atau money politik yang diduga sering terjadi saat pemilihan umum (Pemilu) baik kepala daerah maupun legislatif. KPK berharap itu tidak terjadi di Kotim jelang pemilihan legislatif tahun 2024 nanti.
“Kami harapkan di depan tidak ada elemen masyarakat nyodori atau jangan juga ada serangan fajar atau bahkan di fasilitasi,” kata Direktorat Pembinaan Peran Serta Masyarakat KPK RI, Friesmount Wongs belum lama ini.
Itu ia sampaikan saat menjadi narasumber bimbingan teknis Desa Antikorupsi di Desa Bagendang Hilir Kecamatan Mentaya Hilir Utara (MHU). Kegiatan tersebut selain dihadiri oleh Bupati Kotim Halikinnor dan wakilnya Irawati juga Ketua DPRD Kotim Rinie serta Wakil Ketua I DPRD Rudini.
Lanjutnya, serangan fajar atau politik uang salah satu contoh tindakan yang tidak berintegritas. Pada kesempatan tersebut, Friesmount mengingatkan para anggota dewan yang hadir terkait money politik.
Lantaran tidak lama lagi pelaksanaan pileg tahun 2024.
Menurutnya, untuk mewujudkan pemerintahan yang baik kedepannya, yaitu bebas korupsi harus berintegritas. Dimulai dari tingkat bawah seperti desa.
“Mohon maaf ya pak, kalau mengurangi suaranya
satu dua tidak apa-apa lah tapi bangsa lebih baik. Jadi nanti pemilihan suara betul-betul bagus dan desa juga dalam pelayanan bagus,” terangnya. (S1).