Buntok. mataborneo.com – Pemerintah Kabupaten Barito Selatan melalui Dinas Lingkungan Hidup menggelar rapat Ekspose Formulir Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL) rencana kegiatan cetak sawah, yang berlangsung di Aula Bapperida, Kamis 20 Februari 2025.
Rapat ini dipimpin oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Barito Selatan Ir. Bilivson, ST. MT yang diwakili oleh Kepala Bidang Tata Lingkungan dan Penegakan Hukum Lingkungan Hidup, Jhon Apriadi, SE., MM.
Hadir dalam acara tersebut, perwakilan dari Dinas Ketahanan Pangan dan Holtikultura Provinsi Kalimantan Tengah, jajaran Organisasi Perangkat Daerah, Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Palangka Raya, serta perwakilan dari 4 kecamatan yang menjadi lokasi cetak sawah yakni Kecamatan Dusun Hilir, Kecamatan Karau Kuala, Kecamatan Dusun Selatan dan Kecamatan Dusun Utara.
Dalam sesi wawancara di sela-sela kegiatan, Jhon Apriadi menekankan pentingnya pengelolaan lingkungan yang baik dalam rencana proyek cetak sawah ini, mengingat luas potensi lahan mencapai 5.600 hektar.
“Acara hari ini adalah untuk pemeriksaan berkas, upaya pengelolaan lingkungan dan pemantauan lingkungan di mana kita berupaya mengelola dan melestarikan lingkungan yang tentunya ada dampak positif dan dampak negatif, yang akan ditimbulkan oleh kegiatan pada saat dilaksanakan cetak sawah itu nantinya dan kami dari Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Barito Selatan sangat menyambut baik dengan adanya cetak sawah ini”, ujarnya.
Ia juga menambahkan bahwa dari total luas lahan yang direncanakan, kemungkinan terdapat beberapa area yang masuk dalam kawasan hutan produksi, hutan lindung, serta Hak Guna Usaha (HGU) perusahaan sawit. Lahan-lahan yang tumpang tindih tersebut nantinya akan dikeluarkan dari peta proyek agar sesuai dengan aturan yang berlaku. Dengan demikian, luas lahan cetak sawah yang dapat direalisasikan kemungkinan akan mengalami penyusutan.
“Harapan kita bersama tentunya dari Pemerintah Kabupaten Barito Selatan, kalau cetak sawah ini sukses tentunya akan memberikan dampak yang positif kepada masyarakat. Kegiatan ini sesuai dengan program strategis nasional yakni ketahanan pangan, melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Holtikultura Provinsi Kalimantan Tengah, yang dilaksanakan di berbagai Kabupaten, salah satunya di Barito Selatan”, ucapnya.
Dikatakan Jhon, untuk investigasi atau penelitian lapangan itu sudah dilaksanakan pada tahun 2024, yang dilaksanakan oleh Universitas Negeri Makassar. Dari hasil investigasi tersebut telah ditentukan lahan yang potensial untuk cetak sawah, yang akan dilaksanakan pada tahun 2025 ini. (U1)