BUNTOK – Pemerintah Kabupaten Barito Selatan (Barsel) sedang menyusun rencana induk pengembangan pariwisata sebagai upaya merealisasikan rencana membangun dan merealisasikan 12 destinasi objek wisata pada tahun 2024 mendatang. Kepala Dinas Pemuda Olahraga, Pariwisata dan Kebudayaan (Disporaparbud) Barito Selatan, DR Manat Simanjuntak, Minggu 17 September 2023 mengatakan, memang sudah ada rencana induk pengembangan pariwisata tersebut, dan akan diperkuat dengan peraturan daerah (perda) dan peraturan bupati nantinya.
Manat berharap agar 12 destinasi wisata itu dapat dikembangkan. Karena seperti diketahui bahwa, bidang pariwisata seperti arahan Presiden Republik Indonesia dapat menghasilkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) apabila dikembangkan dengan baik. Walau berencana mengembangkan dan merealisasikan ke 12 destinasi objek wisata tersebut, Manat Simanjuntak tidak merinci apa dan di mana saja lokasinya. Menurutnya, pihaknya masih fokus pada pengembangan objek wisata Sanggu, dan danau Malawen Buntok, katanya. Manat juga mengatakan beberapa objek wisata lainnya yang juga perlu dikembangkan yakni kerbau rawa, pemukiman terapung yang berada di desa Bambaler, termasuk pengembangan destinasi baru berupa air terjun Bintang Ara yang berada di Gunung Bawo, imbuhnya. “Supaya destinasi wisata itu bisa direalusasi dan dikembangkan, diharapkan dukungan semua pihak dan infrastruktur yang mengacu pada tiga A yakni amenitas, atraksi, dan akses, dan dengan bagusnya tiga hal itu, maka destinasi wisata akan bisa terealisasi,” terangnya. Selain itu, di Barsel ada sebanyak empat objek wisata yang sudah ada Peraturan Bupati (Perbup)nya, dan keempat objek wisata tersebut yakni Goa Liang Lempang yang berada di Desa Palurejo, Kecamatan Gunung Bintang Awai, Danau Sanggu yang berada di Kecamatan Dusun Selatan, Pemukiman Terapung Desa Bambaler, Kecamatan Dusun Selatan, dan peternakan kerbau rawa yang berada di Desa Tampulang, Kecamatan Jenamas. Dan perlu diketahui pula, bahwa jarak tempuh menggunakan akses jalan darat menuju objek wisata Danau Sanggu sekitar 15 kilometer dari kota Buntok dengan menggunakan akses darat, dan untuk menuju objek wisata Liang Lempang dengan jarak 70 kilometer dari kota Buntok menggunakan akses jalan darat. “Sedangkan untuk menuju objek wisata pemukiman terapung desa Bambaler menggunakan akses air/sungai dengan jarak 30 kilometer dari kota Buntok, dan untuk menuju objek wisata kerbau rawa Desa Tampulang dengan jarak 135 kilometer menggunakan transportasi air,” ujar Manat jelaskan panjang lebar.(RED)