BUNTOK – Pemkab Barito Selatan (Barsel) melakukan beberapa langkah atau upaya untuk menurunkan angka stunting. Hal tersebut disampaikan asisten I Setda Barsel, Yoga P Utomo saat memimpin rapat koordinasi dan evaluasi tim percepatan penurunan stunting (TPPS), di aula Setda Barsel, Kamis, 26 Oktober 2023.
Ia mengatakan pada tahun 2022 angka stunting di Barsel tertinggi kedua di Kalimantan Tengah berada pada 35,6 persen. “Oleh sebab itu kita melakukan beberapa langkah dan upaya untuk menurunkan angka stunting ini,” katanya. Menurutnya rakor koordinasi dan evaluasi ini dilakukan tim percepatan penurunan stunting untuk mengevaluasi seluruh kegiatan yang telah dilaksanakan serta menyusun langkah penanganan kedepannya. “Masing-masing OPD terkait memaparkan hasil dari upaya penurunan stunting ini. Dari pemaparan ini kita mengetahui langkah apa saja yang akan dilakukan kedepannya sehingga angka stunting bisa turun,” ucapnya. Ia menyampaikan pihaknya juga telah membentuk Bapak/Bunda Asuh Anak Stunting atau BBAAS, kemudian juga sudah melaksanakan pemberian makanan tambahan serta dengan program kegiatan sanitasi lingkungan, penyuluhan dan sosialisasi. Salah satu penyebab stunting, sambung dia, yakni tingginya pernikahan pasangan di bawah umur. “Oleh sebab itu kita juga telah bekerjasama dengan Pengadilan, Disdukcapil dan pengadilan agama untuk memberikan sosialisasi pernikahan di bawah umur berpengaruh pada stunting,” jelas dia. Ia menambahkan kegiatan yang dilaksanakan ini agar tahun 2024 mendatang program-program untuk penurunan stunting sesuai target nasional yakni di bawah 14 persen. Berdasarkan survei e-PPGBM bahwa prevalensi stunting di Barito Selatan masih di kisaran angka 19-20 persen. “Artinya kita masih berada di atas target nasional,” ucapnya.(RED)