Buntok – Program Revitalisasi Bahasa Daerah (RBD) merupakan program Merdeka Belajar Episode Ke-17 yang diluncurkan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi pada tanggal 22 Februari 2022 lalu. RBD perlu dilakukan karena sebagian besar dari 718 bahasa daerah di Indonesia berada pada kondisi rentan, mengalami kemunduran, terancam punah, hingga kritis, dan punah.
Sebagai tahapan dari program RBD, diadakanlah Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) di tiap daerah, ini merupakan salah satu upaya untuk mempromosikan keragaman bahasa daerah, menyebarluaskan semangat kecintaan dan ekspresi kebanggaan terhadap bahasa daerah.
Kabupaten Barito Selatan telah menyelenggarakan Festival Tunas Bahasa Ibu dalam tiga tahun terakhir, tahun pertama dan kedua Festival Bahasa Dayak Ma’anyan dan tahun ketiga ditambah dengan Bahasa Dayak Bakumpai. Insya Allah untuk tahun ke empat ditambah dengan Bahasa Dayak Dusun, demikian disampaikan oleh Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Barito Selatan Syahdani, SPd.
“Alhamdulillah pada hari Kamis, 27 Februari 2025 Kabupaten Barito Selatan mendapatkan penghargaan terbaik ke II se Kalimantan Tengah dalam Pelaksanaan Program Revitalisasi Bahasa Daerah Tahun 2024, penghargaan ini diberikan oleh Balai Bahasa Kalimantan Tengah pada acara Selebrasi dan Apresiasi Revitalisasi Bahasa Daerah, Dalam Pekan Peringatan Hari Bahasa Ibu Internasional 2025 di Palangkaraya. Piagam penghargaan langsung diserahkan oleh Kepala Balai Bahasa Provinsi Kalimantan Tengah Drs. Muhammad Muis, M.Hum”, papar Syahdani.
Dengan pencapaian ini akan menjadi motivasi bagi semua untuk selalu melestarikan bahasa dan budaya daerah kita, tidak perlu malu menggunakan Bahasa daerah karena Bahasa daerah adalah identitas kita. Utamakan Bahasa Indonesia, Lestarikan Bahasa Daerah, serta Kuasai Bahasa Asing, demikian Kata Kadisdik Barsel menutup rilis yang disampaikan kepada media ini, Minggu, 2 Maret 2025. (U1).